Jumat, 10 Oktober 2008

Lebaran di Soko, Bagelen, Purworejo

Ekspresi Budeku bersama si kecil Reza Novfitra

Budeku bersama dari Ki-Ka Mas Galih, Reza & Mamad

Aku bersama Budeku, lega rasanya.
Hilanglah sudah rasa kangen kami semua

Di samping rumah Pakde Sarwo
Ki-Ka Reza, Mamat & Masi Ipul (Anak pertama kami)

Budeku, sudah sepuh ya?

Satu Oktober 2008 lalu kami sekeluarga bersilaturahmi dengan saudara, tetangga, teman waktu kecil di desa ini.
Banyak sudah yang berubah, rumah yang tadinya bisa di bilang sangat jarang, sekarang sudah mulai banyak. Itu yang nampak di sisi timur rumah kelahiranku. Sisi barat laut dan utara. Sudah banyak tetangga yang pindah, terutama yang tadinya bermuki di Soko Lemahputih. Kemungkinan alasan kepindahan mereka adalah agar terhindar dari bencana longsor yang pernah menerjang daerah ini beberapa waktu yang lalu, juga menghindar dari akibat gempa yang sempat merobohkan beberapa rumah karena labilnya tanah tempat tinggal. Maklum sebagian besar Soko Lemahputih berupa bukit-bukit terjal.
Kenangan akan masa kecil segera menyeruak di benakku begitu tiba.
Nyari rumput untuk makan kambing, menyiram pohon tembakau yang baru di tanam, menggembala kambing, mencari kayu bakar, mencari buah duwet & jambu mente di bukit-bukit Soko Lemahputih, mandi di sumur salak (sumur yang tak pernah kering walau kemarau panjang), mandi di sungai Bogowonto, pasar soko, main kelereng, main wayang-wayangan, kenduri dan masih banyak lagi.
Saat kami bersilaturahmi di tetangga, bahkan ada yang mengenang kembali saat almarhum Bapakku masih hidup. Kenangan ini sangat membekas di benakku (lihat postingan tentang 'Ayah').
Sebelum aku pulang ada beberapa kali telpon yang ku terima dari budeku yang mengeluh sangat ingin sekali bertemu denganku, anak-anakku & Istriku.
Setelah bertemu tentu saja beliau sangat lega, senang, plong.
Kami pun merasa bahagia karena telah membuat rasa kangen bude hilang.
Di Desa sebelah selatan, kurang lebih 300 meter kami kunjungi rumah Pak Redjo Ranumarto. (tentang keluarga beliau akan kami posting beberapa waktu lagi) Beliau pensiunan dari Departemen Perdagangan, yang berkantor di Jalam Moch. Ridwan Rais Jakarta. Beliau pindah belum lama. Salah satu alasan kepindahan beliau adalah di desa lebih tentram, banyak teman, saudara yang bisa ngobrol.
Maklum di Jakarta hal itu jarang sekali di temukan.
Semoga ku akan bisa kembali lagi, mengenang masa lalu.

Bogor, 10 Oktober 2008

3 komentar:

Anonim mengatakan...

Wah,.. akhirnya sukses bisa mudik. Mudah2an ada teman2 seangkatan SMP dulu yang mampir ke Blog ini dan bisa merencanakan reuni.
Lebaran kemari ketemu teman siapa aja?

suparno jumar mengatakan...

Alhamdulillah, hidup adalah perjuangan.

Begitu juga saat mudik & balik mudik, penuh kenangan bagi kami.
Beberapa ketemu teman-teman SMP dulu, harapannya kita bisa re-uni.

Tanpa mengurangi rasa hormat, kami kutip dari SB " hidup hanya sekali, buatlah ber-arti, sesudah itu mati".

Salam,

denature mengatakan...

blognya sangat bagus kang..