Jumat, 05 September 2008

Titik Nol

Akhir1989 aku merantau ke Jakarta di antar kakak sepupuku Mas Sarman. Berbekal harapan & semangat, ku langkahkan kakiku. Perjalanan baru di mulai dari 'nol kilometer'.

Perjalanan panjang (pertama kali pergi jauh) pertama kali di mulai dari sini, berangkat dari stasiun Kutoarjo dengan Kereta Api Sawunggalih ekonomi malam. Tiba di stasiun Pasar Senen jelang subuh. Lelah juga perjalanan itu.

Tatapanku saat itu tertuju pada munculnya tikus-tikus hitam besar (sebelumnya aku belum lihat tikus sebesar itu.) & lalu lalangnya pemulung sampah yang 'mendiami' sekitar stasiun Pasar Senen. Betapa kerasnya pertarungan untuk mempertahankan kehidupan yang berkelanjutan para manusia-manusia tangguh itu.

Setelah hari mulai terang, bergegas kami mencari kendaraan umum yang akan membawa kami ke rumah kakak sepupuku yang lain. Bilangan Cempaka Putih Timur jadi tujuan kami.
Tidak lama kemudian, kami tiba di rumah kontrakan yang cukup sederhana.

Jakarta sungguh dunia yang keras.
Jakarta memberi harapan baru bagiku.
Selamat tinggal kampung halamanku.

Jakarta, akhir 1989