Rabu, 26 November 2008

Modal tak harus berupa uang, Bung

Seringkali kita2 yang punya keahlian atau kompetensi tertentu dan melihat sebuah peluang bagus untuk digarap atau tertarik untuk mendirikan bisnis baru namun merasa tak punya modal. Misalnya kita ingin mendirikan perusahaan di bidang tertentu namun tak punya modal. Kalau kondisinya seperti itu, jangan langsung loyo dan berhenti bercita2. salah satu kiat yang cukup efektif yang bisa menjadi solusi.Ingat bahwa kita juga bisa menjual kompetensi kita ke pihak pemodal untuk segera memulai usaha dan kita akan mendapatkan saham, sesuai kontribusi dan peran2 yang bakal kita berikan.

Dalam dunia bisnis pola seperti sudah biasa, jadi bukan omong kosong. Banyak sekali contoh2 perusahaan besar yang dibangun dengan pola ini dimana ada orang ‘pinter’ yang punya pengalaman dan kompetensi yang kemudian mengajak pemodal untuk masuk di sebuah bisnis baru.Ingat para pemodal juga butuh bisnis baru untuk ekspansi dan mereka cari orang yang punya kompetensi.

Kemampuan kita di sebuah bidang dan kemampuan memasar jasa kita, bisa kita jual dan kita akan dihargai saham. Biasanya kita bisa diangkat general manager atau direktur di bisnis baru itu. Kalau untuk besarnya saham kita, tergantung negosiasi, namun biasanya tak lebih dari 20%. Yang terbesar tetap pemodalnya. Tapi sebagai sebuah step memulai berwirausaha, itu sudah sangat bagus. Sebenarnya cara inilah yang menjadi rahasia kenapa di kemudian muncul group-group besar besar yang punya bisnis bermacam-macam. Sehebat2-nya konglomerat atau pengusaha besar pasti tak akan tahu detil semua bisnisnya yang digarap. Tapi ia punya para tangan kanan yang ahli di masing-masing bidang itu. Biasanya, ketika akan masuk di sebuah industri baru, big boss mengangkat seorang yang ahli dan pengalaman di bidang itu, kemudian diangkat jadi CEO atau GM dan dikasih saham gratis.

Pemberian saham ini juga menjadi cara agar mereka punya sense of belonging.Kawan bisa juga bisa melihat contoh-contoh lain orang yang punya keahlian lalu menjual ide ke pengusahanya dan dihargai saham seperti ini. Orang ini lalu diberi saham 15% di perusahaan pakan ternak besar, karena mendirikan dan menset up bisnisnya dari nol. Padahal tidak setor modal, hanya memberikan kompetensinya.

(Catatan: Kisah sukses pengusaha lelang ini selengkapnya bisa kawan2 lihat di buku laris terbitan Gramedia Pustaka Utama, “10 Pengusaha Yang Sukses Membangun Bisnis dari 0 ” disusun Sudarmadi)

1 komentar:

Anonim mengatakan...

ngaturi sungeng kang nderek teken niki salam kenal mawon mampir sedelok
maring gone wong krendetan