Rabu, 08 Oktober 2008

Perjalanan Mudik Bogor - Purworejo 2008

Pose Reza, Anakku yang ke 2 di Peron Stasiun Cilebut, Bogor

Setelah sebelumnya tiada rencana untuk mudik, akhirnya kami berempat mudik.
Dengan persiapan seadanya dan tekat yang kuat untuk bertemu kerabat di kampung. Sejak kami menikah (kami menikah tahun 1999) belum pernah pulang mudik saat Lebaran. Paling kami pulang di luar Hari Raya.
Berangkat dari rumah di Sukaresmi, Tanah Sareal, Kota Bogor, hari Senin sore pukul 15.30. Dari Stasiun Cilebut Bogor dengan Kereta Ekonomi AC jam 16. 10, tujuan Jakarta Kota, kami turun di Stasiun Gondangdia, Jakarta tepat saat Adzan Magrib puasa yang ke 28. Berbuka puasa di Stasiun Gondangdia, Sholat Magrib di Masjid Cut Mutia, selanjutnya kami meneruskan perjalanan ke stasiun Senen dengan mobil India 'Bajaj', cukup Sepuluh ribu rupiah.
Baberapa menit kemudian kami tiba di Satsiun Pasar Senen, karena memang jaraknya tidak terlalu jauh.
Menurut beberapa calon pemudik yang kami jumpai, Stasiun ini tidak terlalu ramai di bandingkan 1-2 hari sebelumnya. Langsung saja kami menuju loket untuk membeli karcis ekonomi KA Progo tujuan Lempuyangan dengan harga karcis 30 ribu. Tiket tanpa tempat duduk alias siapa cepat di dapat tempat duduk. Malam itu ada 2 pemberangkatan KA Progo. Pemberangkatan pertama jam 21.30, namun sudah penuh. Akhirnya kami memutuskan berangkat dengan kereta selanjutnya. Sekitar pukul 21.45 KA Progo Lebaran merapat di Stasiun Pasar Senen. Alhamdulillah kami berempat dengan mudah masuk gerbong dan dapat tempat duduk. Jam 22.00 KA Progo berangkat dari Stasiun ini, berhenti di Stasiun Jatinegara & Stasiun Bekasi. Penumpang yang naik dari dua Stasiun ini sangat banyak, akhirnya padat.
Sepanjang perjalanan kami bersyukur pada Sang Pemurah, bahwa kami akhirnya bisa 'mudik' dengan mudah. Setelah lewat Purwokerto para 'petarung ekonomi jalanan' mulai merangsek mengadu nasib dengan menawarkan aneka jajanan. Bayangkan nyaris tiada celah untuk melangkah pun mereka tetap fight. Ada kejengkelan ada pula rasa iba. Rasa jengkelnya tega-teganya mereka mengganggu saudara-saudara yang berdesak-desakan dengan daganganya yang mereka tawarkan. Rasa ibanya, itulah jalan saudara-saudara kita mempertahankan hidup, begitu beratnya....
Ditambah lagi dengan hadirnya 'Orchestra Jalanan'. Wahhh...., tambah meriah..........
Pukul 06.45 KA Progo merapat di Stasiun Kutoarjo. Begitu turun kami sangat kagum dengan kondisi Stasiun yang sangat rapi. Setelah kami dapat informasi, kami baru 'dong' jika beberapa hari sebelum Hari H, stasiun ini termasuk yang di 'SIDAK' oleh Menhub untuk menyambut tamu tahunan para pemudik. Pantas saja jika Stasiun Kutoarjo jadi ngejreng.
Berjalan sedikit ke arah timur, diteruskan dengan bis jurusan Kutoarjo-Ketawang dengan trif 5000 rupiah per orang, kami lanjutkan perjalanan ke arah selatan. Berhenti di Pasar Grabag yang sedang hari pasaran, ramai sekali.
Disana telah menunggu sepupu kami dengan sepeda motor (Nanang dan Ibnu) yang menjemput menuju rumah Kakek & Kerabat di Mendiro, Ngombol.
Kereta ekonomi adalah satu-satunya moda transportasi yang murah, walau kadang harus berjuang sangat ekstra untuk mendapatkan tempat duduk.....
Alhamdulillah kami tiba dengan selamat di Kota Berirama.........Purworejo....


Kami Keluarga Suparno Jumar ( Suparno Jumar, Kamalia, Syaeful Alam & Reza Novfitra) di Bogor mengucapkan :


"Selamat Hari Raya Iedul Fitri 1429 H, Mohon Maaf Lahir dan Bathin.
Mudah-mudahan Allah mempertemukan kita semua pada Bulan Suci yang di nanti-nanti oleh Muslim-muslimat di seluruh dunia dan Iedul Fitri 1430H"
Amein.......


Salam,


Suparno Jumar


4 komentar:

di_n mengatakan...

Hidup adalah perjuangan dikk...

Saya blm sempat ke kampung karena harus Posko Lebaran...( m.116 Wirun KTA ) selamat berjuang..

suparno jumar mengatakan...

Betul Mas, Selamat Berjuang. Jaga di POSKO adalah tugas mulia....

Salam buat keluarga

paromo suko mengatakan...

semoga
yang terbaik
diberikan oleh Allah swt
kepada njenengan sekeluarga

salut dan salam

suparno jumar mengatakan...

Amien...., Terima kasih atas Do'anya. Mudah-mudahan Allah senantiasa memberikan yang terbaik bagi kita semua. Amien.
Matur nuwun Bapak sampun rawuh.....,
Salam buat keluarga.